OJK Komitmen Ciptakan Ekosistem Fintech
Jakarta, CNN Indonesia — Deputi Komisioner OJK Institute Keuangan Digital Irmansyah mengungkapkan tujuh komitmen OJK untuk menyediakan ekosistem teknologi finansial atau fintech yang aman dan memadai.
“Ketika Anda berbicara tentang bagaimana kami mencoba untuk menyediakan ekosistem fintech yang memadai, kami memiliki tujuh komitmen yang kami coba fokuskan,” ujarnya, dalam Seminar Internasional tentang Inklusi Keuangan Digital, Rabu (2/2).
Pertama, pengaturan safe harbour yang aman sebagai basis pengawasan fintech. Safe harbour merupakan kebijakan pemerintah yang memisahkan tanggung jawab penyedia situs jual beli daring berkonsep marketplace berbasis User Generated Content (UGC) dengan penjual yang memakai jasa mereka.
Kedua, menerbitkan regulasi tentang peer to peer (P2P) lending, keuangan, inovasi digital, perbankan digital dan equity crowdfunding.
Ketiga, menyediakan fintech center OJK bernama “infinity” untuk kegiatan edukasi. Keempat, menyediakan regulatory sandbox sebagai platform untuk menguji inovasi dalam layanan keuangan digital sebelum diluncurkan ke publik.
Regulatory sandbox merupakan sistem mekanisme pengujian yang dilakukan oleh OJK untuk menilai keandalan proses bisnis, model bisnis, instrumen keuangan, termasuk tata kelola penyelenggara.
Kelima, melakukan pengawasan model pasar tentang bagaimana perusahaan pinjaman P2P menjalankan bisnis, bagaimana menjaga integritas pasar, dan bagaimana hubungan antara pinjaman P2P dan kliennya, likuiditas, dan indikator kehati-hatian lainnya.
Keenam, bekerja sama dengan asosiasi fintech sebagai mitra OJK untuk melakukan pengawasan fintech, mengembangkan pusat data fintech lending yang berfungsi sebagai sistem informasi debitur.
Ketujuh, menindak tegas secara hukum bagi pihak yang menyalahi aturan demi melindungi konsumen dari fintech ilegal dan menciptakan disiplin pasar.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220202194645-78-754250/ojk-komitmen-ciptakan-ekosistem-fintech