IFA DAY : Tips Menabung di Bank Digital Seperti Allo Bank

Apakah menabung di bank digital lebih menguntungkan dibandingkan bank konvensional? Berikut tipsnya.

Jakarta, CNN Indonesia — Bank digital rasa-rasanya semakin beken dan digandrungi masyarakat, khususnya kawula muda.

Bagaimana tidak? Masyarakat tak perlu lagi ke bank untuk membuka rekening seperti di bank konvensional. Hanya lewat aplikasi, masyarakat bisa memiliki rekening di bank digital.

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 12/POJK.03/2021 tentang Bank Umum, bank digital merupakan bank berbadan hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha lewat saluran elektronik.

Bank digital yang baru saja meluncur adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) atau Allo Bank pada Maret 2022. Pendatang baru ini berambisi menjadi salah satu bank digital terbesar di Indonesia.

Seperti bank digital pada umumnya, Allo Bank menyediakan berbagai fitur dalam satu aplikasi untuk mempermudah transaksi dan kebutuhan nasabah. Salah satunya adalah Allo Prime yang menawarkan bunga kompetitif, yakni 4 persen per tahun untuk nasabah yang menabung.

Keunggulan dari tabungan digital ini adalah nasabah tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. Canggihnya, Allo Prime bisa diakses menggunakan QRIS atau nir-kartu.

Bahkan, nasabah juga bisa memonitor transaksi melalui riwayat elektronik alias e-statement yang diterbitkan secara berkala.

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan masyarakat yang ingin menabung di bank digital harus melek teknologi atau techno savvy terlebih dahulu. Dengan demikian, masyarakat tak bingung dengan beragam fitur yang ada di aplikasi bank digital.

“Yang pasti kita harus techno savvy, atau minimal didampingi oleh orang yang techno savvy,” kata Andi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/4).

Ia mencontohkan mungkin ada masyarakat berusia 60 tahun ke atas yang tertarik menabung di bank digital. Namun, mereka tak terlalu mahir menggunakan teknologi.

Dalam situasi tersebut, perlu ada pendamping yang mengerti cara kerja bank digital. Hal itu agar calon nasabah juga dapat menikmati keuntungan bank digital.

Bagi pemula, Andi menyarankan masyarakat untuk mengalokasikan 50 persen dana mereka yang disimpan di bank konvensional ke bank digital.

“Kita bisa tempatkan dulu sekitar 50 persen dari dana kita di bank konvensional ke bank digital. Jadi kalau memang baru coba-coba, masih tes ombak, ya 50 sampai 60 persen dana kita masih okelah kita pindahkan ke situ,” ucap Andi.

Dengan begitu, nasabah semakin terbiasa menggunakan bank digital untuk bertransaksi dan menabung uang, selayaknya di bank konvensional.

“Biasanya orang yang baru mencoba ingin merasakan apakah experience sehebat itu, mereka ingin melihat apakah menguntungkan dengan bunga lebih tinggi dibandingkan pelayanannya,” kata Andi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

twelve − seven =